Mimpi Master

 
Hehe, banyak juga ya gue belinya :P

   Do you hear me,
   I'm talking to you
   Across the water across the deep blue ocean
   Under the open sky, oh my, baby I'm trying


:"(
I think its so hard.
I try to get what you need, because I never need it.
I don't like it, I never wanted it, but I know you like it. So I try to get what you need.
I'll do everything for you, but never you know that your dreams is to high for me.
Its to hard to me.


Can I take a rest for a while?
I feel hurt since I trying. Its a pain. But you never know what I feel. Because I don't want everyone to know my problem.
But I'm in hurt.


I will never found happiness. What is happiness means? Tell me, please!
But maybe sometime I get happy. But I do it without everybody knows. They don't know that I also need happiness


And now I feel so lonely, can I go from my routine?
I need somebody that can make me happy.


Can I crying?
No! I can't crying. That's just a stupid shit!!
Do you know, that my heart is too much crying. But my eyes never wanna set the tears out. :"(
I dont know why. But I feel, that stay problem in heart is more better than crying. But now I feel hurt.
Because, I think my heart is already full.
Im so stupid >_<
But its me!!!
I cant change my mind. Maybe, I will always stay my poison 'til at all.




This song  just like me:


I'm looking back and wondering why
It took so long to realize
That nothing's changed, it never will
All these years of standing still
And still we stay in all this pain
And nothing's gonna make it go away




And the chorus just like me:


I don't wanna wait another minute
Put me out of my misery
I can read your mind baby you're not in it
And we're not what we used to be
No you wouldn't have to lie to me
If you would only let me go
And I don't wanna wait another minute to hear
Something that I already know
I know, I know, I know
Something that I already know
I know, I know, I know

And along the way the only thing we've learned 

Is how to hurt each other 

It took so long to realize 

That nothing's changed, it never will 

All these years of standing still 

And still we stay in all this pain 

And nothing's gonna make it go away 

Put me out of my misery 

I can read your mind baby you're not in it 

And we're not what we used to be 

No you wouldn't have to lie to me 

If you would only let me go 

And I don't wanna wait another minute to hear 

Something that I already know 

I know, I know, I know 

Something that I already know 

I know, I know, I know 

Don't waste your breath 

Can't you see we're at the end

And this goodbye is permanent 

So wish me well and try to forget 

And all the ways 

We almost made it 

But we never did 

And it's finally come to this 

So sick and tired of being numb

It's done, it's done

It's done

Put me out of my misery 

I can read your mind baby you're not in it 

And we're not what we used to be 

No, you wouldn't have to lie to me 

If you would only let me go 

And I don't wanna wait another minute to hear 

Something that I already know 

I know, I know, I know 

Something that I already know 

I know, I know, I know 

Something that I already know 

I know, I know, I know 

I know, 'cause I know 

Thank you want to read this page :)

If you have some trouble, problem or maybe cheating in my blog, please contact us at:

E-mail       : melanita_rsbi03@yahoo.com
Facebook : Melanita Hardiyati Littrell
Y!M         : melanita_rsbi03@yahoo.com




Thank you


Melanita Hardiyati

Hari ini terjadi hal-hal konyol !!!!

    Hari Jumat dimulai dengan kultum Jumat yang bertemakan Sedekah dan berjudul Manfaat Sedekah. Gurunya hebat, gue suka kalo dia udah cerita.

    "Kalo kita bersedekah seribu rupiah maka akan bibalas 10x sampai 700x, kata Alquran bukan kata Bapa", Guru agama said. hehehe

    Hari ini hari Jum'at, sama kaya sekolah lain pulangnya jam 11.00. Tapi sayangnya gue masih ada kegiatan lagi di sekolah jam 13.00. jadi gue ngga bisa langsung pulang. Tapi ternyata ada pengumuman dari Si Yudha (si KM abadi) kalo hari Sabtu libur. Dan kelas jadi ricuh, karena mereka ngga nyangka kalo sekolah mereka bakalan ngeliburin sekolah cuman karena guru-guru ada acara "Gerak Jalan". --". Dan satu lagi, si Ciris ke kelas sambil bawa kertas, dan gue tau kalo itu adalah kertas absen program jam tambahan. Anak-anak makin seneng aja, soalnya program belajar jam tambahan juga diliburin. Oh yeah, its time to hibernate I think, ahahaha....

    Eh, tiba-tiba perut gue laperrr, ngga disangka si Nene (temen sebelah gue di kelas Physic) malah ngajak makan. Pas banget. Langsung aja kita pergi ke KFC sebelum gerbang ditutup. Yah, untungnya sekolah gue ngga jauh sama KFC, paling cuma 1 menitan doang buat kesananya.

    Akhirnya nyampe, masuk deh keruangan yang lumayan sepi. Soalnya jamnya anak-anak cowo pada shalat Jumat. Ternyata, disana ada Om sama Tantenya Si Nene. Dan mereka malah reunian dulu lagi, gue jadi kambing conge dehh, kaga tau mau ngapain. Yaudah gue nyari bangku aja buat makan. Sambil nunggu mereka cipika-cipiki  T_T.
  
    Untungnya gue pas ngantri ada di barisan ke-2 dan gue pikir ngga bakalan lama. Tapi salahhhhh, tuh Ibu-Ibu mesennya lamaaaa banget, menunya ditanyain satu-satu, dari menu Goceng, Paket Signature, Paket Attack, Paket Bucket... Yaudah gue pindah ke antrian temen gue supaya pesenan gue disatuin sama pesenan dia. BBzzzz, ternyata dia udah dipesenin sama Tantenya, padahal temen gue ngga minta. Gue cuman bisa garuk-garuk aja, jadi weh gue pesen sendirian. hehehehe...

    Pokoknya gue itu mesen Oriental Bento sama Buble Float. Yang kaya gini:

Ah kalo temen gue Paket Panas Jumbo, Mocca Float, sama Brownie Sundae, yang kaya gini

Semoga panjang umur

       Goyang kanan, goyang kiri, lipat tangan, berputar, kiss bye, dadah, tepuk tangan


       Gemes banget deh kalau melihat anak kecil menari. Pegen deh membawa anak itu ke rumah... hehehe. Ok, apalagi kalau anaknya itu bertingkah lucu, rasanya pengen nyubit deh.
       Di bawah ini video anak-anak lucu. check it out

      5 anak-anak balita saat mereka ada diatas panggung, nih. Lucu banget, ada yang pakai kostum warna biru muda, pink muda, merah, pink tua, sama kuning. Lucu semua, apalagi yang pakai kostum warna merah. aduuuuhh, hapal banget gerakannya. Lihat deh sama ketukan lagunya, pas banget. Suka banget sama yang pake kostum merah. Padahal temen-temennya pada malu-malu, eh dia enjoy aja sama keadaan panggung. pinter banget ni anak, lucu.
     eh, ada yang tau judul lagunya engga? Pengen download niih jadinya. :P hahahah. soalnya yang aku denger liriknya cuma "Bam Bam Bam" selain itu ngga tau lagiiii... hehehe
     Arigato Gozaimatsu :D

Hai Master, akhirnya sekolah kita punya batik...
Padahal kita udah mau lulus (amin). Tapi setidaknya ada kemajuan, kan? walaupun banyak Pro dan Kontra disana sini. Tapi akhirnya batik sudah diresmikan juga oleh kepala sekolah.

You still remember this?

Ingatkan? Foto ini diambul saat pelajaran di kelas Biology kosong. Seragam batiknya juga baru selesai dikecilin. ahaha

Semoga apa yang kita inginkan akan terwujud. Master, mari melangkah bersama. Gapai mimpimu, raih dia dan jadikan nyata. :)

Save this moment into your memories, Master.
We Still Together???? :)

"Hei, dengar kawan! Kayanya ada suara, ya suara tangis dari kardus itu. Sepertinya kardus itu berisi bayi."

"Iya, bayinya mulai menangis. Bagaimana ini. Kita mesti ngapain. Ibunya sudah pergi begitu saja setelah menaruhnya di sana."

"Iya, kawan. Jahat sekali ibu itu. Membuang bayinya."

"Iya tuh. Manusia sekarang sudah pada ga bener semua. Ada ga ya yang baik bagai malaikat."

"Hush, jangan begitu, kawan. Tentu saja masih ada manusia yang baik."

"Kayanya ga ada tuh. Malaikat saja mungkin enggan datang ke dunia yang kotor ini. Dunia ini sud...."

"Oh tidak! Ada anjing liar. Gawat nih, kawan. Bisa-bisa dibawa pergi sama itu anjing."

"Ah.. Seandainya aku bisa menolongnya. Tapi apa daya...."

"Hei, si ibu itu kembali! Ternyata ibu itu bersembunyi di sudut sana dari tadi."

"Ya... Dan sekarang tinggal kardus itu lagi. Anjing itu sekarang malah mengejar ibu itu."

"Tapi bayi itu tidak menangis lagi. Apa dia baik-baik saja, kawan?"

"Aku juga tidak tahu. Hei lihat! Pemilik rumah datang membawa gunting rumput."

"Oh gawat, sepertinya waktuku telah tiba. Aku tidak bisa menemanimu lagi, kawan."

"Jangan bersedih ilalang. Semoga pemilik tidak mencabut akarmu. Jadi nanti kamu akan tumbuh lagi."

"Ya, terima kasih kawanku. Kita memang berbeda. Engkau tanaman hias sedangkan saya ilalang pengganggu."

Pemilik rumah pun mulai mendekati ilalang yang tumbuh di sebelah pakis hias.

"Ahh... Sudah tiba saatnya. Selamat tinggal kawan."

"Selamat jalan juga teman."

Saat gunting rumput tersebut mendekati ilalang, tiba-tiba pemilik rumah mendengar suara tangisan bayi. Segera pemilik itu meletakkan guntingnya dan bergegas ke arah suara itu.

Tak berapa lama pemilik membawa masuk bayi tersebut. Di dalam rumah pun jadi ramai membicarakan tentang bayi tersebut. Dari memberitahu pak rt sampai polisi.

"Aku selamat, kawan. Ga jadi digunting. Mungkin bayi itu malaikat yang dikirim untuk menolongku."

"Hm... Mungkin saja. Hei! Lihat ibu itu ada di sudut sana. Ibu itu menangis, tapi ada senyum di wajahnya."

"Ah, iya kawan. Kita memang tak mengerti jalan pikiran manusia."

"Dan sepertinya pemilik rumah juga jadi senang. Mungkin bayi tadi akan diadopsi olehnya. Dia kan dah lama ga punya-punya anak."

Ibu tadi pun menghilang dari tempat persembunyiannya. Ibu dengan pakaian kumuh dan lusuh tersebut mungkin berharap bayinya bisa hidup layak diasuh oleh pemilik rumah mewah itu....

"Sepertinya kita masih diberi waktu untuk bersama, kawan."

"Ya, terima kasih. Aku juga masih ingin ngobrol banyak denganmu."

"Terima kasih bayi, terima kasih Tuhan..."

Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya. Suatu hari ia mendatangi pohon apel.

Wajahnya tampak sedih.

“Ayo ke sini bermain-main lagi denganku,” pinta pohon apel itu.

“Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi.” jawab anak lelaki itu.

“Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya.”

Pohon apel itu menyahut, “Duh, maaf aku pun tak punya uang… tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan

uang untuk membeli mainan kegemaranmu.”

Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi.

Pohon apel itu kembali sedih.

Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang.

“Ayo bermain-main denganku lagi.” kata pohon apel.

“Aku tak punya waktu,” jawab anak lelaki itu.

“Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?”

“Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah. Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu.” kata pohon apel.

Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira.

Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi.

Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih.

Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya.

“Ayo bermain-main lagi denganku.” kata pohon apel..

“Aku sedih,” kata anak lelaki itu.

“Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?”

“Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah .”

Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu.

Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian.

“Maaf anakku,” kata pohon apel itu.

“Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu.”

“Tak apa.. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu.” Jawab anak lelaki itu.

“Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat.” Kata pohon apel.

“Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu.” jawab anak lelaki itu.

“Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu.

Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini.” Kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata.

“Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang.” kata anak lelaki.

“Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah

sekian lama meninggalkanmu.”

“Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang.”

Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.

Ini adalah cerita tentang kita semua. Pohon apel itu adalah orang tua kita. Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apapun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita.

Sampaikan pada orang tua kita sekarang, betapa kita mencintainya; dan berterima kasih atas seluruh hidup yang telah dan akan diberikannya pada kita.

renungkanlah,, apakah kita sudah memberikan yang terbaik untuk mereka, untuk orang-orang yang kita sayangi dan cintai.